I.
Tujuan
Mempelajari pembuatan tembaga
(II) ammonium sulfat berhidrat dan tembaga (II) tetra amin sulfatberhidrat.
II.
DasarTeori
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan
paling aktif. Cu+mengalami disproporsionasi secara spontan dalam keadaan
standar (baku). Hal ini bukan berarti senyawa larutan Cu (I)tak mungkin terbentuk.
Untuk menilai pada keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat
Cu+cukup banyak pada larutan air, Cu2+akan berada ppada jumlah
banyak (sebab konsentrasinya harus sekitar
2 juta dikalikan pangkat 2 dari Cu+). Disproporsionasi ini akan menjadi
sempurna. Di lain pihak Cu+dijaga sangat rendah (sepertipadazat yang
sedikit larut atau ion kompleks mantap).Cu2+sangat kecildan Cu (I)
menjadi mantap.
Tembaga (Cu) adalah logam merahmuda yang lunak, dapat ditempa
dan liat.Tembaga melebur pada1038oC.Karena potensi alelektroda standarnya
positif (+0,34 V untukpasangan Cu / Cu+), tembaga tidak larut dalam asam klorida
dan asamsulfat encer, meskipun dengan adanya oksigeni adapat larut sedikit.
Asam nitrat yang sedang pekatnya (8M) dengan mudah melarutkan tembaga.
Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2,
namun hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutannya. Dalam
air, hamper semua garam tembaga (II) berwarna biru oleh karena warna ion
kompleks koordinasi enam [Cu(H2O)6]2+. Reaksi ion Cu+ dengan OH- pada berbagai konsentrasi
bergantung pada metodenya.Penambahan ion hidroksida kedalam larutantembaga (II)
sulfat (0.1-0,5 M) secara bertetes dengan kecepatan ~ 1 mL/menit menyebabkan terjadinya
endapan gelatin biru muda dari garam tembaga (II) hidroksidasulfat, bukan endapan
Cu(OH)2.
Senyawa tembaga bersifat diamagnetik. Tembaga sulfitteroksidasi
superficial dalam udara kadang menghasilkan lapisan warna hijau hidroksida karbonat
dan hidroksosulfat dan SO2.Di atmosfer tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan
asam sulfat dengan adanya oksigen. Kestabilan relative kepro dan kopri diartikan dengan potensial Cu*=
0,52 V dan Cu+ = 0,153 V. Kestabilan relative tergantung pada sulfat anion dan ligan
yang cukup beragam dengan pelarut/sifatfisik atom tetangganya dalam kristal.
Pelarutan tembaga hidroksidakarbonat dan sebagainya dalam asam yang dihasilkan akuohijau
dituliskan [Cu(H2O)6]2+. Diantara berbagai Kristal hidratnya adalah sulfathidratnya
adalah sulfatbiru CuSO4.5H2O yang paling lazim. CuSO4.5H2O dapat dihidrasi menjadi
zat anhidrat yang berwarna putih.Penambahan ligan menyebabkan kompleks dengan pertukaran
molekul air secara berurutan.
III.
AlatdanBahan
Alat
yang digunakanantara lain:
1. Erlenmeyer
2. Gelasukur
3. Cawan petri
4. Timbangananalitik
5. GelasPiala
6. Pipet Volume
7. Corong
8. Kertassaring
9. Batangpengaduk
10. Penangas air
11. Hair Dryer
Bahan
yang digunakanantara lain:
1. CuSO4. 5 H2O
2. (NH4)2SO4
3. Air panas
4. NH4OH pekat
5. Alkohol 95%
6. EsBatu
7. Aquadest
IV.
ProsedurKerja
A. Tembaga (II) AmoniumSulfatBerhidrat
1. Ditimbang masing-masing 5 gram CuSO4.5H2O
dan (NH4)2SO4
2. Dilarutkan dalam 12 ml air panas dalam
gelas piala, kemudian ditutup dengan kaca
arloji
3. Didinnginkan, laludisaring Kristal
yang terbentuk dan dikeringkan di udara terbuka diatas kertas saring
4. Rendemen dihitung
B. Tembaga (II) TetraaminSulfatBerhidrat
1. Ditimbang 6,25 gram CuSO4.5H2O
dandihaluskan
2. Dilarutkandengan 6 ml aquadesdan 10
ml NH4OH pekat
3. Ditambahkan 10 ml alcohol 96% sedikit
demi sedikit
4. Didiamkansebentar, kemudiandidinginkandalampenanggases
5. Endapandisaring
6. Endapandicucidengancampuran NH4OH
pekatdan alcohol
7. Kemudiandicucidengan alcohol
8. Endapanditimbang, rendemendihitung
V.
HasilPengamatan
Pembuatan
Kristal Tembaga (II) AmoniumSulfatHidrat
-
Massa
CuSO4.5H2O = 5 gram, Kristal berwarnabirumuda
-
Massa
(NH4)2SO4 = 5 gram, Kristal berwarnahijaumuda
-
Warna
Kristal yang terbentukbirumuda
-
Massa
Kristal yang terbentuk 7,8 gram
Pembuatan
Kristal Tembaga (II) TetraaminSulfatHidrat
-
Massa
CuSO4.5H2O = 6,25 gram
-
Warnacampuran,
larutandanendapanbirutua
Massa
kertassaring = 0,157 gram
Massa
kristaltembaga (II) amoniumsulfathidrat = 7,8 gram
Massa
kristaltembaga (II) tetraaminsulfathidrat = 7,5 gram
Pembuatankristaltembaga
(II) ammonium sulfathidrat :
m CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
= 7,8 gram
m CuSO4.5H2O
= m (NH4)2SO4 = 5 gram
BM
CuSO4.5H2O = 249,5 gram/mol
BM (NH4)2SO4
= 132 gram/mol
BM CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
= 399,5 gram/mol
%
rendemen?
Jawab
:
MolCuSO4.5H2O
= 5/249,5 = 0,02 mol
Mol(NH4)2SO4=
5/132 = 0,038 mol
SecarastoikiometrimenurutpersamaanCuSO4.5H2O
+ (NH4)2SO4 àCuSO4(NH4)2SO4.6H2Oada
0,02 molCuSO4(NH4)2SO4.6H2O
yang terbentuk.
mCuSO4(NH4)2SO4.6H2O
= 0,02 x 399,5 = 7,99 gram
%
rendemen = (7,8 gram / 7,99 gram) x 100% = 97,62%
Pembuatankristaltembaga
(II) tetraaminsulfathidrat
mCu(NH3)4SO4.6H2O = 7,5 gram
mCuSO4.5H2O
= 6,25 gram
BM Cu(NH3)4SO4.6H2O
= 335,5 gram/mol
V NH4OH
pekat = 10 ml = 0,01 L
M NH4OH
pekat = 6,4 M
%
rendemen?
Jawab
:
MolCuSO4.5H2O
= 6,25/249,5 = 0,025 mol
Mol NH4OH
pekat = 6,4 x 0,01 = 0,064 mol
SecarastoikiometrimenurutpersamaanCuSO4.5H2O
+ 4 NH4OHàCu(NH3)4SO4.6H2O
+ 3H2O ada 0,016 molCu(NH3)4SO4.6H2O
yang terbentuk.
mCu(NH3)4SO4.6H2O
= 0,016 x 335,5 = 5,37 gram
%
rendemen = (7,5 gram / 5,37 gram) x 100% = 139,66%
VI.
Pembahasan
Percobaan ini adalah mengenai pembuatan garam rangkap dan garam
kompleks.Garam merupakan hasil reaksi antara
asam dan basa, prosesnya disebut netralisasi dimana sejumlah asam dan basa murni
yang ekivalen dicampur dan larutannya diuapkan sehingga akan tertinggal suatu
Kristal yang tidak memiliki ciri-ciri khas suatu asam atau basa. Garam rangkap dibentu
kjika du agaram mengkristal bersamaan dalam
perbandingan mol tertentu, dan dalam larutan garam rangkap akan terionisasi
menjadi ion-ion komponennya. Garam-garamyang memiliki ikatankoordinasi, garam-garam
yang dapat membentuk ion-ion, salah satu nyaialahion kompleks disebut garam kompleks.Percobaan
yang pertama adalah pembuatan garam rangkap kupriammonium sulfathidrat.Garam
ammonium sulfat merupakan garamyang Kristal stabil dari ion NH4+tetrahedral
yang kebanyakan larut dalam air. Garam dari asam kuatnya terionisasi sebelumnya
dan larutannya sediki tbersifat asam, reaksi yangterjadi :
NH4+
+ H2O à NH3 + H3O+
Garam-garam tembaga
(II) umumnya berwarna biru, baik dalam bentukhidrat, padat maupun larutan air.Garam
kupri ammonium sulfathidrat perlu didinginkan,
Pendinginan dilakukan untuk mempercepat pembentukan atau pengendapan garam kupri
ammonium sulfathidrat, karenakompleks Cu membutuhkan waktu yang lama dalam penggantian
ligannya.Larutan ammonium sulfat jika ditambahkan pada larutan tembaga (II)
sulfat dalam jumlah yang sedikit akan menghasilkan larutan biru suatu garam basa
(tembagasulfatbasa) denganreaksi :
CuSO4.5H2O
+ (NH4)2SO4 àCuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Kristal yang dihasilkan berwarna birumuda. Zat yang menyerap warna
pada panjang gelombang tertentu dari sinartampak, maka zat itu akan meneruskan
warna komplementer yang Nampak pada mata kita. CuSO4anhidrat berwarna
biru karena menyerap sinar inframerah, CuSO4hidrat biru karena menyerap
warna kuning.
Percobaan kedua adalah pembuatan garam kompleks tetraamintembaga(II)sulfathidrat.CuSO4.5H2O
ditimbang 6,25 gram lalu dilarutkan dalam 10 ml ammonia pekat yang dilakukan dalam
ruangasam, karena ammonia yang digunakan bersifat pekat dan mudah menguap.
Larutan yang dihasilkan berwarna birutua. Ammonia pekat bertindak sebagai ligan
yang akan menggantikan ligan pergi (H2O). Ligan NH3lebihkuatdaripada
H2O sehingga akan lebih mudah bagi NH3untuk menggantikan
H2O.
Penambahan etanol bertujuan untuk mengikat molekul air yang
terdapa tdalam larutan yang mungkin dapat menggangu proses pengendapan.
Larutan ditutup dengan kacaarloji untuk menghindari kontak dengan udara, lalu didiamkan.Larutan
jangan sampai mengalami goncangan karena dapat mempengaruhi proses
pengendapan.Kompleks Cu membutuhkanwaktu yang lama untuk penggantian ligan-ligannya.Senyawa
kompleks yang membutuhkan waktu yang lama dalam penggantian ligan-ligannya
disebut senyawa kompleks lembam.
Larutan yang dihasilkan berwarna ungu dengan adanya endapan.Endapan
yang terbentuk disaring dengan kertassaring.Kemudian dicuci dengan campuran ammonia
:etilalkohol (1:1) yang bertujuan untuk menghilangkan pengotor dan kontaminan
yang terdapat dalam endapan karena molekul pelarut ammonia akan menarik molekul-molekul
ammonia sisa yang mungkin tidak bereaksi, sedangkan etilalkohol akan menarik molekul
etilalkohol yang sebelumnya ditambahkan.Pencucian dilakukan lagi menggunakan etanol
2 ml untuk mencegah terjadinya ionisasi,karena jika ditambahkan dengan aquades garam
akan terionisasi menjadi ion-ion penyusunnya.
VII.
Kesimpulan
-
Sifat
dari garam kompleks yakni jika dilarutkandalam air akan terura imenjadi kompleks
da anionnya, sedangkan sifat garam rangkap jika dilarutkan dalam air akan terionisasi
menjadi ion- ion pembentuknya.
-
Massa
kristaltembaga (II) ammonium sulfathidrat yang terbentuksekitar 7,8 gram
denganrendemen 97,62%
-
Massa
kristaltembaga (II) tetraaminsulfathidrat yang terbentuksekitar 7,5 gram
denganrendemensekitar 139,66%
VIII.
DaftarPustaka
Cotton,
F.A dan Wilkinson, 1989, Kimia AnorganikDasar , UI press, Jakarta.
Day, M.C
dan J. Selbin, 1993, Kimia AnorganikTeori, UGM Press, Yogyakarta.
Vogel,
1990, BukuTeksAnalisisAnorganikkualitatifmakrodan Semi MikroJilid 1,
PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.
IX.
Lampiran
Pertanyaan
1.
Apatujuanpencuciandenganmenggunakaneter?
2.
Apajenisgaram yang dihasilkandaripercobaanini?
3.
Bedakanantaragaram-garamkompleksdengangaramsederhana?
Jawaban
1. Dietileter digunaka nuntuk menghilangkan
pengotor yang menempel pada Kristal sehingga
bisa didapatkan berat kristal yang murni.
2. Garamrangkap/garamkompleks.
3. Garam sederhana merupakan garam yang
terdiri dari ion positif semuagolongantermasuk ion ammonium yang
berikatandengan ion negative sisaasamnya. Sedangkan garam kompleks adalah garam
yang tersusun atas atom pusat (ion logam) yang dikelilingi/diikatolehsuatuligan
anion ataunetral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar