Kamis, 26 Desember 2013

Pembuatan Garam Mohr



I. TUJUAN
Mengetahui prosedur pembuatan garam mohr atau besi (II) ammonium sulfat (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O

II. DASAR TEORI
Unsur besi (Fe) dalam suatu sistem Periodik Unsur (SPU) termasuk ke dalam golongan VIII. Besi dapat dibuat dari biji besi dalam tungku pemanas. Biji besi biasanya mengandung Fe2O3 yang dikotori oleh pasir (SiO2) sekitar 10%, serta sedikit senyawa sulfur, fosfor, aluminium, dan mangan. Besi dapat pula dimagnetkan.
Endapan pasir besi, dapat memiliki mineral-mineral magnetik seperti magnetik (Fe3O4), hematit (α- Fe2O3), dan maghemit (γ- Fe2O3). Mineral-mineral tersebut mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan industri. Magnetit, misalnya, dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk tinta kering (toner) pada mesin photo-copy dan printer laser, sementara maghemit adalah bahan utama untuk pita-kaset.
Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan menjadi Fe (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efek ini; dalam suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi (II). Garam-garam besi (III) atau feri diturunkan dari oksida besi (III), Fe2O3. Mereka lebih stabil daripada garam besi (II). Dalam larutannya, terdapat kation-kation Fe3+ yang berwarna kuning muda; jika larutan mengandung klorida, warna menjadi semakin kuat. Zat-zat pereduksi mengubah ion besi (III) menjadi besi (II). Ion ferro [Fe(H2O)6]2+ memberikan garam berkristal.
Besi yang sangat halus bersifat pirofor. Logamnya mudah larut dalam asam mineral. Dengan asam bukan pengoksidasi tanpa udara, diperoleh Fe2+. Dengan adanya udara atau bila digunakan HNO3 encer panas, sejumlah besi menjadi Fe (III). Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi, pada mana dihasilkan garam-garam besi (II) dan gas hydrogen. Besi murni cukup reaktif. Dalam udara lembap cepat teroksidasi memberikan besi (III) oksida hidrat (karat) yang tidak sanggup melindungi, karena zat ini hancur dan membiarkan permukaan logam yang baru terbuka.
Pemisahan pasir besi dilakukan dengan cara mekanik, yaitu menggunakan mekanik separator, dengan cara ini dihasilkan konsentrasi pasir besi. Selanjutnya dengan menambahkan bahan pengikat dan memanaskan kuat, konsentrasi pasir besi dijadikan butiran besi (pellet). Pellet ini dapat dibentuk menjadi besi setengah jadi (billet).
Pemisahan besi dilakukan dengan mereduksi besi oksida menggunakan kokas dalam tanur. Besi yang diperoleh mengandung 95% Fe dan 3-4% O, serta sedikit campuran besi kasar lantakan (pigiron). Besi tuang diperoleh dengan menuangkan besi kasar dan rapuh dan hanya digunakan jika tidak menahan getaran mekanik atau panas misalnya pada mesin dan rem.
Suatu bahan yang digunakan dalam proses peleburan besi yaitu biji besi, batu kapur (CaCO3) dan kokas(C). Semua dimasukkan dari atas menara. Pada bagian bawah dipompakan udara yang mengandung oksigen. Salah satu kereakitfan besi yang merugikan secara ekonomi adalah korosi, penyebabnya adalah udara dan uap air membentuk Fe2O3. Bilangan oksidasi besi adalah +2 dan +3, tetapi umumnya besi (II) lebih mudah teroksidasi spontan menjadi besi (III). Oksidasi besi yang telah dikenal adalah FeO, Fe2O3, dan Fe3O4. Oksidasi FeO sulit dibuat karena terdisproporsionasi menjadi Fe dan Fe2O3.
Adapun sifat-sifat yang dimiliki dari unsur besi yaitu besi mudah berkarat dalam udara lembab dengan terbentuknya karat (Fe2O3.nH2O), yang tidak melindungi besinya dari perkaratan lebih lanjut, maka dari itu biasanya besi di tutup dengan lapisan logam zat – zat lain seperti timah, nikel, seng dan lain – lain. Suatu besi jika dalam keadaan pijar besi dapat menyusul O dan H2O (uap) dengan membentuk H2 dan Fe3O4. Sedangkan jika di pijarkan di udara, besi akan membentuk Fe2O3 (ferri oksida) dan menggerisik, serta jika suatu besi tidak termakan oleh basa, besi dapat larut dalam asam sulfat encer dan asam klorida dengan membentuk H2, asam sulfat pekat tidak memakan besi.
Garam-garam unsur triad besi biasanya terkristal dari larutan sebagai hidrat. Jika diletakkan pada uap lembab atmosfer, tergantung pada tekanan parsial H2O, hidrat dapat terjadi dalam warna-warna yang berbeda. Pada udara kering, air hidrat lepas dan padatan berangsur-angsur berubah warna menjadi merah muda. Senyawa besi (II) menghasilkan endapan biru turnbull, jika direaksikan dengan heksasianoferrat (III).
Besi membentuk dua deret garam yang penting. Garam-garam besi (II) (atau ferro) diturunkan dari besi (II) oksida , FeO. Dalam larutan, garam-garam ini mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion-ion gabungan dan kompleks-kompleks yang berwarna tua adalah juga umum. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasi menjadi besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efek ini, dalam suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasi ion besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu yang agak lama.
Garam Mohr (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4 cukup stabil terhadap udara dan terhadap hilangnya air, dan umumnya dipakai untuk membuat larutan baku Fe2+ bagi analisis volumetrik dan sebagai zat pengkalibrasi dalam pengukuran magnetik. Sebaiknya FeSO4.7H2O secara lambat melapuk dan berubah menjadi kuning coklat bila dibiarkan dalam udara. Penambahan HCO3- atau SH- kepada larutan akua Fe2+ berturut-turut mengendapkan FeCO3 dan FeS. Ion Fe2+ teroksidasi dalam larutan asam oleh udara menjadi Fe3+. Dengan ligan-ligan selain air yang ada, perubahan nyata dalam potensial bias terjadi, dan system Fe2+ – Fe3+ merupakan contoh yang baik sekali mengenai efek ligan kepada kestabilan relatif dari tingkat oksidasi.
Ion ferro [Fe(H2O)6]2+ memberikan garam berkristal. Garam mohr (NH4)2SO4. Fe(H2O)6 SO4 cukup stabil terhadap udara dan terhadap hilangnya air, dan umumnya dipakai untuk membuat larutan baku Fe2+ bagi analisis volumetri, dan sebagai zat pengkalibrasi dalam pengukuran magnetik. Sebaliknya FeSO4.7H2O secara lambat melapuk dan berubah menjadi kuning cokelat bila dibiarkan dalam udara.

III. METODE PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN
Alat :

      beaker glass
      Erlenmeyer
      gelas ukur
      kertas saring
      corong
      batang pengaduk
      timbangan analitik
      heater
      pH indikator
      alumunium foilBahan :
      Serbuk besi
      Asam sulfat 10%
      Ammonia pekat

B. PROSEDUR KERJA
a. Larutan A
1). Dilarutkan 3.5 gram serbuk besi ke dalam 50 mL asam sulfat 10%
2). Dipanaskan hingga semua serbuk besi larut, dan disaring saat masih dalam keadaan panas
3). Ditambahkan sedikit asam sulfat pekat dan diuapkan hingga larutan

b. Larutan B
1). Dinetralkan 50 ml H2SO4 10% dengan amoniak. 
2). Diuapkan larutan NH3 sampai jenuh.


c. Dicampurkan larutan A dan B
1). Sementara panas, dicampurkan larutan A dan B
2). Didinginkan larutan yang diperoleh hingga terbentuk kristal berwarna hijau muda
3). Garam Mohr murni dapat diperoleh dengan cara dilarutkan kembali dalam sedikit mungkin air panas
4). Dibiarkan mengkristal
5). Ditimbang garam Mohr yang diperoleh
6). Dihitung tingkat kemurnian kristal
 
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Perhitungan
      Mencari mol garam mohr
Mol Fe = mol garam mohr
Mol Fe = gr Fe/ Mr Fe
= 3.5 /56
= 0.0625 Mol
      Mencari massa garam mohr
Gr = Mol Mohr x Mr Mohr
= 0.0625 x 390
= 24.375 gr
      Kemurnian
Kemurnian = Garam mohr percobaan / Garam mohr teori x 100 %
= 5.15 gr / 24.375 gr x 100 %
= 0.00211 %

B. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan garam mohr atau besi (II) ammonium sulfat (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.  Pada praktikum ini garam mohr dibuat dari reaksi besi dengan asam sulfat dan larutan amoniak. Besi yang digunakan dalam percobaan ini adalah besi serbuk. Maksud penggunaan besi serbuk ini adalah mempercepat reaksi, karena laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan zat. Besi direaksikan dengan H2SO4 dengan pemanasan. Saat dipanaskan dengan asam sulfat perlahan-lahan serbuk besi larut, hal ini disebabkan karena asam sulfat merupakan  pelarut yang mengandung proton yang dapat diionkan dan bersifat asam kuat atau lemah. Tujuan pemanasan yang dilakukan pada pelarutan ini untuk menghilangkan gas H2 dan mempercepat pembentukan ion Fe2+ yang ditandai dengan terbentuknya hablur berwarna kehijauan. Selain itu, pemanasan mempercepat terjadinya reaksi antara besi dengan asam sulfat sehingga hampir semua serbuk besi dapat melarut.
Langkah selanjutnya adalah menetralkan H2SO4 dengan NH3. sehingga dihasilkan larutan (NH4)2SO4 dengan pH=7 (netral). Larutan ini kemudian dipanaskan sampai jenuh (volume menjadi setengahnya) dengan tujuan untuk menguapkan NH3 yang mungkin tidak bereaksi dengan H2SO4.
Penambahan (NH4)2SO4 ini dilakukan dalam keadaan panas sehingga terbentuk larutan berwarna jernih kehijauan (telah terbentuk garam mohr). Larutan ini kemudian diuapkan sampai volumenya tinggal setengah, lalu didinginkan. Garam Mohr murni dapat diperoleh dengan cara dilarutkan kembali dalam sedikit mungkin air panas. Kemudian dibiarkan mengkristal hingga terbentuk kristal garam mohr berupa kristal monoklin yang berwarna hijau kebiruan karena adanya Fe dengan (NH4)2SO4 yang membentuk senyawa kompleks.           
Reaksi yang terjadi selama proses sintesis garam mohr adalah sebagai berikut :

NH3 + H2O
----> NH4OH

2 NH4OH + H2SO4 
----> (NH4)2SO4 + 2 H2O

Fe + H2SO4 ---->
FeSO4 + H2

(NH4)2SO4 + Fe + 6 H2O
----> (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diketahui garam mohr yang dihasilkan adalah 5.15 gram, dengan tingkat kemurnian sebesar 0.00211 %.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa garam mohr dibuat dari reaksi besi dengan asam sulfat dan larutan amoniak. Diketahui bahwa Garam Mohr yang dihasilkan adalah 5.15 gram, dengan tingkat kemurnian sebesar 0.00211 %.

VII. DAFTAR PUSTAKA
Cotton and Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI- Press.
Harjadi, W. 1989. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Erlangga.
      Chalid, Sri Yadial. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif
                  Hidayatullah.

LAMPIRAN


 


Gambar 1. Garam mohr yang sedang disaring
 
 
 

Gambar 2 dan 3. Garam mohr yang telah disaring

Tidak ada komentar:

Posting Komentar