Dasar Teori
Adsorpsi menyatakan adanya proses
penyerapan suatu zat oleh adsorben. Adsorpsi terjadi pada permukaan zat padat
karena adanya gaya tarik atom atau molekul pada permukaan zat padat.
Molekul-molekul pada permukaan zat padat atau zat cair, mempunyai gaya tarik ke
arah dalam, karena tidak ada gaya-gaya lain yang mengimbangi. Adanya gaya-gaya
ini menyebabkan zat padat dan zat cair, mempunyai gaya adsorpsi. Adsorpsi
berbeda dengan absorpsi. Pada absorpsi zat yang diserap masuk ke dalam
absorbens sedangkan pada adsorpsi zat yang diserap hanya terdapat pada
permukaannya.
Adsorben
ialah zat yang melakukan penyerapan terhadap zat lain (baik cairan maupun gas)
pada proses adsorpsi. Umumnya adsorben bersifat spesifik, hanya menyerap zat
tertentu. Dalam memilih jenis adsorben pada proses adsorpsi, disesuaikan dengan
sifat dan keadaan zat yang akan diadsorpsi. Adsorben yang paling banyak dipakai
untuk menyerap zat-zat dalam larutan adalah arang. Karbon aktif yang merupakan
contoh dari adsorpsi, yang biasanya dibuat dengan cara membakar tempurung
kelapa atau kayu dengan persediaan udara (oksigen) yang terbatas. Tiap partikel
adsorben dikelilingi oleh molekul yang diserap karena terjadi interaksi tarik
menarik. Zat ini banyak dipakai di pabrik untuk menghilangkan zat-zat warna
dalam larutan. Penyerapan bersifat selektif, yang diserap hanya zat terlarut
atau pelarut sangat mirip dengan penyerapan gas oleh zat padat. Zeolit umumnya
didefinisikan sebagai kristal alumina silika yang berstruktur tiga dimensi,
yang terbentuk dari tetrahedral alumina dan silika dengan rongga-rongga di
dalam yang berisi ion-ion logam, biasanya alkali atau alkali tanah dan molekul
air yang dapat bergerak bebas. zeolit oleh para peneliti dijadikan sebagai
mineral serba guna.
Tujuan Penelitian
Membandingkan
tawas, batu bata, zeolit sebagai adsorben dalam penjernihan air.
Mengetahui
adsorben yang memiliki daya serap paling baik.
Alat dan Bahan
Alat :
tabung reaksi, rak tabung reaksi, stirer,
Bahan : FeCl3
1%, zeolit, tawas (pasar), serbuk batu bata.
Prosedur kerja
Disiapkan
alat dan bahan.
Dimasukkan
10 ml FeCl3 1% ke dalam 3 tabung reaksi.
Dimasukkan
masing-masing 5 gram tawas, serbuk batu bata, dan zeolit ke 3 tabung rekasi.
Dihomogenkan
dan didiamkan.
Diamati
apa yang terjadi.
Pembahasan
Pada
Pemurnian FeCl3,
tawas dibandingkan dengan 2 adsorben lainnya yaitu zeolit dan batu bata.
Berdasarkan hasil dari penelitian, air sungai yang paling jernih adalah air
yang diberi adsorben zeolit sebagaimana pada gambar 1. Dan air sungai yang
memiliki tingkat kekeruhan paling besar adalah air yang diberi adosrben batu
bata. Sifat zeolit sebagai adsorben dan
penyaring molekul yang baik, dimungkinkan karena struktur zeolit yang
berongga, sehingga zeolit mampu menyerap sejumlah besar molekul yang berukuran
lebih kecil atau sesuai dengan ukuran rongganya. Selain itu kristal zeolit yang
telah terdehidrasi merupakan adsorben yang selektif dan mempunyai efektivitas
adsorpsi yang tinggi.
Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang dilakukan, disimpulkan bahwa adsorben yang memiliki daya serap
paling baik adalah zeolit.
Daftar Pustaka
Brady, James. 1999. Kimia Universitas. Jakarta: Binarupa Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar