Dasar Teori
Kekeruhan
dalam air dapat dihilangkan melalui penambahan sejenis bahan kimia yang disebut
koagulan. Pada umumnya bahan seperti Aluminium sulfat [Al2(SO4)3.18H2O] atau
sering disebut alum atau tawas, fero sulfat, Poly Aluminium Chlorida (PAC) dan
poli elektrolit organik dapat digunakan sebagai koagulan.
Tawas adalah kelompok
garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf. Tawas ini dikenal
dengan nama KAl(SO4)2.12 H2O yang dikenal
banyak sebagai koagulan didalam pengolahan air maupun limbah. Sebagai koagulan
alum sulfat sangat efektif untuk mengendapkan partikel yang melayang baik dalam
bentuk koloid maupun suspensi. Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat
dari molekul air dan dua jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3.
Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk kristal
oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya
dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum
kalium memiliki titik leleh 900oC. Kalium aluminium sulfat
dodekahidrat (tawas kalium) dengan rumus KAl(SO4)2.12H2O
digunakan dalam pemurnian air, pengolahan limbah, dan bahan pemadam api.
Tujuan Penelitian
Menguji
daya serap tawas yang telah dibuat
Membandingkan
daya serap tawas dengan variasi massa
Alat dan Bahan
Alat :
tabung reaksi, rak tabung reaksi, stirer, timbangan analitik,
Bahan :
tawas (yang telah dibuat sendiri), air sungai
Prosedur kerja
Tawas
ditimbang masing-masing dengan massa 0.2 gram ; 0.4 gram ; 0.6 gram dan 1 gram.
Dimasukkan
kedalam 4 tabung reaksi masing-masing 10 ml air sungai.
Dimasukkan
tawas ke dalam tabung reaksi.
Dihomogenkan
dan didiamkan.
Pembahasan
Tawas yang telah terbentuk, diuji pada air
sungai untuk dimurnikan. Air sungai di
ambil 20 ml lalu dituangkan pada 4
tabung reaksi masing-masing berisi 10 ml. Berdasarkan hasil pengamatan, air
sungai yang menghasilkan paling banyak endapan adalah air sungai yang diberi
tawas 1 gram dan tidak ada endapan pada air sungai dangan tawas 0.2 gram, dan
ada sedikit endapan pada air sungai dengan tawas 0.4 dan 0.6 gram. Hal ini
menunjukkan semakin besar jumlah tawas yang diberi maka semakin banyak endapan
yang dihasilkan dan semakin jernih hasil airnya.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, disimpulkan bahwa semakin
besar jumlah tawas yang diberi maka semakin banyak endapan
yang dihasilkan dan semakin jernih hasil airnya. Pada percobaan ini tabung
reaksi yang berisi tawas 1 gram yang paling bagus untuk menjernihkan air.
Daftar Pustaka
Anwar, Tauhid. 2012. Manfaat Tawas. http://tauhid-anwar.blogspot.com/2012/10/manfaat-tawas.html
diakses pada 10 Oktober 2013
Vogel. 2005. Buku
Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima. Jakarta:
PT Kalman Media Pustaka